MayDay dan Hari Pendidikan Nasional…

Tiga hari berada di gunung merasakan sejuknya hawa pegunungan dan menyingkir sejenak dari riuhnya ibukota di Lembang memberikan satu warna tersendiri dalam sebulan terakhir perjalanan yang terasa begitu rutin dan menikmati setiap detik dan jengkal pekerjaan yang mesti diselesaikan ataupun didiskusikan dalam ranah konseptual atau rencan implementasinya. Tapi disini tidak sedang membahas tentang cerita liburan apalagi curhat tentang pekerjaan , justru minggu siang ketika bersiap kembali ke ibukota terhenyak kaget ketika salah seorang teman nyeletuk ” Waduh , kita mau sampe jam berapa ya dijakarta? Lagi ada demo besar-besaran niy”…

Mendengar celetukan itupun akhirnya usil mengingat ada masalah apa di negeri ini sampai-sampai hari minggu ada demonstrasi besar-besaran di jakarta? ada apa dengan tanggal 1 MEI 2011 ?.. ternyata ini adalah hari para Buruh “MAYDAY”…seketika pun saya menyalami rekan disamping saya , “SELAMAT HARI BURUH KAWAN “ dan kita toast Tangan!!. . dan selembar ucapan selamat pun diketikkan di Timeline Twitter sekedar mengucapkan selamat untuk rekan-rekan seperjuangan.
Dan bagian selanjutnya adalah hari ini dan lagi-lagi ada apa dengan hari ini? Tanggal 2 Mei “HARI PENDIDIKAN NASIONAL“…lagi-lagi saya lupa mengingat hari-hari nasional yang entah kapan terakhir kali disekolah diwajibkan untuk mengingat hari-hari itu.

Pendidik dan Buruh , hanya selang satu hari berulangtahun satu sama lain. Dua Profesi yang memegang peranan penting dalam negara ini menurut opini saya sebagai rakyat biasa yang tidak tahu apa itu negara dan definisi sesungguhnya. Pendidik dengan gejolaknya dan tuntutan akan kesejahteraan yang sering kita dengar akhir-akhir ini serta permasalahan klasik yang ada dilingkunganya baik dari segi profesionalitas , kompetensi dan juga kesejahteraan yang terabaikan dan dibungkus secara manis oleh sebuah apologi gelar ” PAHLAWAN TANPA TANDA JASA” membuat kadang hati saya geram akan semua hal yang terabaikan.Bukan untuk menuntut mereka harus diagungkan dan diberikan sebuah fasilitas yang mewah namun dengan memberikan perhatian sedikit lebih dari para politisi senayan itu adalah hal keadilan kecil untuk diberikan sebuah negara.  Apa pula korelasi dengan buruh dan pendidik ? coba kita bayangkan dan kita bandingkan isu yang selalu diangkat oleh kedua profesi mulia ini? keduanya memiliki peran dalam sektor riil yang saling bertautan antara penyedia sumberdaya untuk menjadi orang yang memiliki kemampuan bekerja dan orang yang akan bergiat untuk dapat masa depanya.

“pahlawan tanpa tanda jasa dan Pahlawan Devisa” Mahfum bukan untuk kita bandingkan …bandingkan saja dengan para politisi yang ada disenayan ataupun para pejabat dan profesi birokrat yang ada dinegeri ini apakah mereka mempunyai dan diberikan satu gelar seperti itu … Apa maksud dari semua ini? kita juga tidak tahu bagi saya yang juga seorang pekerja dan dibesarkan oleh seorang bapak yang berprofesi sebagai guru, melihat lebih dalam kedua profesi itu adalah hal yang tidak susah untuk dibandingkan karena setiap harinya hanya ada kata “BERJUANG dan BERJUANG” fase dimana akan selalu tertanam “BERJUANGLAH untuk HIDUP”

Selamat hari Pendidikan Nasional , Selamat hari Buruh. Bapakku seorang Guru , Aku dan Kakak-kakaku seorang pekerja /BURUH … Indah bukan kehidupan kita dengan bersyukur dan berterimakasih atas apa yang sudah kita dapatkan dan diajarkan.

About Peninta Dot Com

Belajar untuk menuliskan dengan benar-benar menuliskanya

Posted on May 2, 2011, in catatan Perjalan and tagged , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment